MAROS - Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) Desa Salenrang Kabupaten Maros berhasil meraih penghargaan pada ajang “Pamsimas Award” di gelaran acara Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Kamis (25/11/2021).
KP-SPAMS Appakabaji Desa Salenrang Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros memenuhi undangan dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dalam rangka menerima Penganugerahan Pamsimas Award Kategori KP-SPAMS Terbaik sekaligus didapuk menjadi Narasumber pada sesi acara Talkshow Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Program Pamsimas III Tahun 2021 yang dipandu langsung oleh Abdel Achrian.
Menteri PUPR, M Basuki Hadimuljono berkesempatan membuka Kegiatan RAKORNAS ini. Dalam sambutannya, beliau memaparkan: berdasarkan data mulai tahun 2008-2021, Program PAMSIMAS telah menyasar 30 Provinsi, 408 Kabupaten/Kota dan 36.054 Desa. Program PAMSIMAS berhasil memberikan tambahan akses air minum bagi 23, 57 juta jiwa dan tambahan akses sanitasi bagi 16, 4 juta jiwa penduduk yang tersebar di sejumlah besar titik lokus tersebut.
Rakornas ini diselenggarakan untuk mengetahui capaian dan manfaat pelaksanaan Program PAMSIMAS, disamping untuk meningkatkan komitmen Stakeholder bidang air minum dan sanitasi untuk mendukung perluasan dan keberlanjutan Program PAMSIMAS ini.
Pada ajang PAMSIMAS Award ini, tak hanya Piagam Penghargaan yang diberikan kepada KP-SPAMS Appakabaji sebagai KP-SPAMS terbaik, akan ada program tambahan minimal 5-10 PAMSIMAS lagi di Kabupaten Maros dimana Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sendiri yang akan melakukan pengecekan langsung terhadap penerima Penghargaan PAMSIMAS Terbaik dan meminta dikirimkan surat dengan dasar penghargaan tersebut untuk dijanjikan PAMSIMAS tambahan dengan usulan langsung . Beliau akan memerintahkan Dirjen Cipta Karya untuk mengawal proses ini.
Hal ini tentunya akan menjadi euphoria yang sangat dinanti-nantikan oleh desa yang menerima penghargaan PAMSIMAS Award ini, pasalnya, Program PAMSIMAS III akan berakhir pada Desember tahun ini, namun pernyataan dari Menteri PUPR tadi seolah menjadi suntikan motifasi demi keberlanjutan Pengelolaan Air Bersih di Desa.
Sebelumnya, pada bulan Oktober lalu, KP-SPAMS Appakabaji Desa Salenrang mengikuti kegiatan Workshop Best Practice Kerjasama Desa dengan KP-SPAMS untuk kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi sebagai desa terpilih yang dianggap sukses dalam pengelolaan Air Bersih di Desa yang kegiatannya diinisiasi oleh Dirjen Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri RI.
Desa Salenrang yang terletak di Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, dikelilingi sungai yang masing-masing bermuara di laut sehingga dapat dipastikan airnya asin, terlebih lagi di musim kemarau dimana 2 sungai yang mengelilingi desa ini mengalami pasang imbas dari air laut.
Selama ini, masalah air minum menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah desa dan warga desa setempat. Menurut penuturan Kepala Desa Salenrang, Syahrir, hampir 70% wilayah Desa Salenrang merupakan daerah tandus dan kering, hal ini terjadi Sejak turun temurun sehingga kerap kali warga mengalami krisis air bersih dan air minum.
"Sejak turun temurun, Desa Salenrang memang krisis air bersih, masyarakat pada waktu itu hanya mengandalkan air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan airnya, inilah yang menyebabkan rata-rata gigi masyarakat kurang baik dikarenakan mengkonsumsi air dengan kadar asam tinggi” ungkapnya.
Setelah melalui proses dan perjuangan yang cukup panjang sejak tahun 2014, KP-SPAMS Appakabaji terus menggalakkan upaya perbaikan pengelolaan air bersih di Desa Salenrang, akhirnya, kini warga sudah dapat dengan nyaman dan mudah menikmati air bersih yang memang layak untuk dikonsumsi.
Sejauh ini, KP-SPAMS Appakabaji telah melaksanakan Program Pipanisasi 100% dengan bantuan kucuran dana APBDes TA 2021 dan Dana HID Program PAMSIMAS III TA 2021. Bahkan, Desa Salenrang menjadi pemasok Air bersih untuk 2 desa tetangga yakni Desa Minasa Upa dan Desa Botolempangan. Hal ini menjadi bentuk kerjasama antar desa demi terlaksananya pemenuhan SDGs ke-6 Air Bersih dan Sanitasi Layak. (Kominfo) (***)