MAROS - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Abd. Hafid M. Talla menghadiri Peringatan Maulid Akbar Pemkab Maros bersama Baznas dan MUI Maros di Kantor Baznas, Rabu (3/11/2021).
Kakankemenag Abd. Hafid hadir bersama Bupati Maros Chaidir Syam, Wakil Bupati Suhartina Bohari, Ketua DPRD Maros dan Forkopimda serta pimpinan perangkat daerah. Sedangkan pembawa hikmah dalam Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini yakni pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso AG KH Prof Farid Wajdi.
Baca juga:
Tony Rosyid: Soal Haji, Mari Cari Solusi
|
Acara yang dipandu protokol Pemkab Maros ini diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Penyuluh Agama Non-PNS KUA Kecamatan Turikale Muhammad Reza.
Dalam sambutan, Ketua Baznas Kabupaten Maros Said Patombongi mengungkapkan bahwa peringatan bentuk kerinduan kepada Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini menurut Said Patombongi juga bekerja sama dengan organisasi keagamaan kabupaten Maros. Hal ini menurutnya sebagai bentuk support ormas keagamaan terhadap program Pemkab Maros.
Terkait kantor baru Baznas Maros yang dihibahkan oleh Bupati Maros, Said Patombongi mengungkapkan hal ini fenomenal, ada gedung di Maros yang disiapkan untuk orang miskin dalam mengambil haknya. Selanjutnya, Said juga menyampaikan tentang program dan target kinerja Baznas.
Bupati Maros Chaidir Syam dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa Kabupaten Maros dalam beberapa hari sudah 0 kasus Covid-19, tapi level tiga karena presentase vaksinasi yang masih rendah. Bupati Maros berharap di hadapan para jamaah Maulid untuk membantu menyukseskan program vaksinasi di Kabupaten Maros.
Terkait program Baznas, Bupati menekankan pentingnya transparansi dalam menerima dan menyalurkan zakat, sebagai bagian dari mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan.
Acara ini juga dirangkaikan dengan launching 20 warung Baznas, jagung zakat dan penyaluran 180 paket logistik untuk duafa.
Sementara dalam hikmah Maulid, AG KH Farid Wajdi menyampaikan alasan pelaksanaan Maulid. Bahwa dalam filosofi manusia, manakala seseorang berjasa pada kita, maka otomatis kita memberikan penghargaan dan itu ditandai dengan simbol-simbol.
“Bulan ini kelahiran Nabi Muhammad SAW. Adakah Manusia yang lebih besar jasanya dibandingkan Nabi Muhammad SAW. Beliau telah menyelamatkan kita dunia akhirat. Oleh karena itu, apakah kita tidak layak bergembira dan mengekspresikan kebahagiaan?. Maka sangat layak kita sambut bulan kelahiran beliau dengan Maulid, sebagai bukti rasa syukur dan terima kasih kita”, jelas AG KH Farid Wajdi.
AG KH Farid Wajdi dalam kesempatan ini menjelaskan tentang kearifan lokal masyarakat dalam peringatan Maulid dengan berbagai simbol-simbolnya.
Reporter : Ulya Sunani (Kemenag-JNI)